1. Katak beracun
Hutan hujan Amazon di
Brasil menyimpan berbagai hewan berbahaya, seperti ular raksasa Anakonda
hingga katak beracun. Meski kebanyakan katak beracun hanya berukuran
tidak lebih dari 10 sentimeter, namun mereka dapat membunuh manusia
dalam beberapa detik saja. Katak beracun jenis 'Poison Dart' dikenal sebagai salah satu hewan yang paling mematikan di dunia.
Banyak orang yang kerap
tertipu dengan keindahan warna kulit kodok ini yang biasanya
berwarna-warni dan sangat eye-catching. Sayangnya, hal tersebut bisa
menjadi 'blunder' fatal. Hanya dengan menyentuh kulit katak Poison Dart,
seorang manusia dewasa bisa terbunuh hanya dalam hitungan 30 detik! Racun
dari katak Poison Dart jamak dipakai oleh suku pedalaman Amazon untuk
melumuri persenjataan berburu mereka, misalnya panah.
2. Simpanse
Sebagai 'kerabat'
terdekat manusia, banyak yang menyatakan kecintaan mereka pada simpanse,
terutama yang masih anak-anak. Beberapa ahli binatang dan pecinta hewan
diketahui membuat simpanse menjadi sahabat mereka sejak bayi. Lain cerita saat menemui kawanan simpanse di habitat asli mereka. Primata
dengan kecerdasan mirip manusia ini dapat bekerja secara kelompok untuk
menyerang siapa saja yang memasuki daerah kekuasaannya.
Terlebih ukuran dari pejantan simpanse bisa mencapai dua meter. Hal
yang lebih menakutkan adalah, kawanan tersebut menyerang manusia dengan
'persenjataan' yang mereka buat. Simpanse memang dikenal sebagai
satu-satunya hewan yang cukup pintar untuk dapat menggunakan benda-benda
di sekitarnya sebagai alat, mulai dari berburu atau menyerang musuh.
3. Lumba-lumba
Berbeda dari bayangan
orang banyak yang beranggapan jika lumba-lumba adalah hewan yang jinak
dan menjadi sahabat manusia, fakta dari beberapa penelitian menyatakan
bila mamalia air ini berbahaya bagi manusia. Bahkan, dalam beberapa
insiden lumba-lumba diketahui menyebabkan kematian manusia. Meski
kasus serangan lumba-lumba pada manusia sangat jarang terjadi, hewan
ini ternyata sering menyerang hewan lain di lautan, termasuk beberapa
spesies lumba-lumba yang 'lemah' seperti ikan pesut.
Beberapa waktu lalu sempat dilaporkan pembunuhan sekelompok ikan pesut oleh beberapa ekor lumba-lumba. Oleh
sebab itu, banyak ahli yang menyarankan para penyelam lebih
berhati-hati pada lumba-lumba, sebab seringkali kontak antara penyelam
dan lumba-lumba dapat mengakibatkan cedera bagi penyelam itu sendiri.
4. Ikan Puff
Siapa yang sangka jika
ikan yang menjadi guru mengemudi dari 'Spongebob' di film kartun
Spongebob Squarepants ini sangat beracun? Ikan Puff justru terlihat
semakin lucu saat menggelembungkan dirinya ketika mendapat ancaman atau
terkejut. Sayangnya, menyentuh ikan Puff menjadi kesalahan terbesar sekaligus terakhir yang dapat dilakukan oleh seorang penyelam. Sebab,
duri-duri yang terdapat di sekujur tubuh ikan Puff mengandung racun
jenis neurotoksin yang dapat melumpuhkan saraf manusia.
Racun ini mirip yang terdapat pada ular-ular berbisa seperti ular derik. Uniknya,
di Jepang dan beberapa negara lain, ikan Puff justru dijadikan sashimi
dan menjadi salah satu menu paling mahal. Untuk memasak daging ikan ini,
diperlukan koki-koki dengan sertifikat khusus, karena sekali salah olah
daging ikan Puff dapat membunuh siapa saja yang memakannya. Jumlah
kematian akibat memakan daging ikan Puff sendiri kabarnya juga tidak
sedikit.
5. Platipus
Salah satu hewan paling
aneh sekaligus lucu di dunia, platipus masuk dalam jajaran hewan yang
dapat mengancam nyawa manusia. Sekilas, hewan yang tergolong mamalia ini
terlihat seperti gabungan dari bebek, berang-berang, dan buaya. Tetapi,
dibalik itu semua tersimpan racun berbahaya di dalam tubuh platipus.
Hewan yang jadi penghuni
benua Australia ini dapat melukai dan menyebarkan racun pada musuh
dengan cakar tajamnya. Untuk saat ini, hanya platipus jantan saja yang
diketahui mempunyai racun di cakarnya. Inveksi racun tersebut kabarnya
menimbulkan rasa sakit luar biasa pada manusia. Parahnya, korban
serangan dari platipus dapat membuat manusia tidak berdaya dalam waktu
berbulan-bulan.
6. Slow Loris
Kebanyakan hewan yang
tergolong mamalia biasanya cenderung tidak memiliki bisa yang dapat
membunuh mangsanya seperti yang dimiliki oleh reptil. Tetapi, teori
tersebut terbantahkan oleh hewan lucu nan mungil ini, Slow Loris atau
Kongkang. Hewan ini adalah endemik daerah hutan hujan tropis seperti Indonesia, malaysia, dan India.
Saking lucunya, Slow
Loris kerap dijadikan binatang peliharaan. Tetapi, sebenarnya oleh pihak
berwenang hewan ini sudah dikategorikan sebagai hewan yang dilindungi
dan dilarang untuk dipelihara.Bukan
tanpa alasan, Slow Loris sejatinya termasuk hewan yang sangat berbahaya
karena bisa mengeluarkan racun dan tergolong sebagai mamalia paling
beracun di dunia. Racun
dari Slow Loris akan keluar lewat sisi dalam sikunya saat hewan ini
merasa terancam. Induk Slow Loris biasanya akan mengoleskan racun
tersebut pada anaknya sebelum ditinggal berburu.
Hal ini dimaksudkan
untuk melindungi si anak dari predator. Apalagi Slow Loris adalah hewan
yang berburu di malam hari atau hewan nokturnal, saat di mana banyak
pemburu malam seperti ular yang suka memangsa anak mereka. Beberapa
korban meninggal dilaporkan akibat serangan dari Slow Loris. Akan
tetapi, kebanyakan dari mereka meninggal akibat reaksi alergi parah.
7. Sotong
Selain katak beracun
terdapat satu hewan dengan warna tubuh cerah lain yang berbahaya bagi
manusia, yakni sotong. Ya, hewan yang kerap dijadikan konsumsi manusia
ini ternyata mempunyai racun mematikan. Untungnya, hanya sedikit spesies
sotong yang mempunyai racun mematikan, misalnya sotong Metasepia
pfefferi. Ikan
yang terdapat di lautan Indo-Pasifik ini sering ditemukan di sekitar
perairan Australia, Papua Nugini, Indonesia, dan Malaysia.
Banyak penyelam yang
tergoda untuk menyentuh sotong ini karena warnanya yang sangat cantik,
kombinasi antara merah, kuning, dan jingga. Racun
dari Metasepia pfefferi terletak didagingnya. Racun unik dari Metasepia
pfefferi diperkirakan berada di tingkat yang sama dengan racun gurita
cincin biru. Racun dari gurita ini berjenis tetrodotoxin (mirip
neurotoksin) namun 1200 kali lebih berbahaya dari sianida. Oleh sebab
itu, pemancing biasanya akan menjual sotong Metasepia pfefferi sebagai
ikan akuarium, dan tidak untuk konsumsi.
8. Anak tikus
Tikus, khususnya
anak-anak tikus memang terlihat lucu bagi sebagian orang. Bahkan,
hewan-hewan pengerat muda ini sering dijadikan hewan piaraan selain
hamster. Sayangnya, hewan mungil ini juga menjadi salah satu hewan lucu
paling berbahaya di dunia.
Meski di dapat dari
tempat penangkaran tikus, anak-anak tikus diketahui membawa beragam
parasit yang dapat menyerang manusia seperti kutu yang pada beberapa
hewan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Urin dan kotoran
dari anak tikus juga dapat mengandung virus 'Hantavirus' yang dapat
menyebabkan demam parah, hingga gangguan pernapasan akut.
9. Pemakan semut (antler)
Antler atau pemakan
semut adalah hewan nokturnal yang berburu semut dengan menggali sarang
mereka di bawah tanah pada malam hari. Saat berburu, antler begitu
terlihat jinak serta tidak berbahaya, terutama akibat dari gerak lambat
mereka. Namun, antler dapat mengeluarkan senjata mematikan milik mereka saat tengah terpojok.
Senjata antler tidak
terletak di moncong atau lidah panjang miliknya, tetapi pada
kaki-kakinya. Di setiap kaki hewan mamalia ini terdapat sepasang
kuku-kuku tajam yang mirip sebuah dua buah pisau. Kematian
manusia akibat serangan dari antler juga menjadi perhatian siapa saja
yang berniat memburu hewan yang mulai langka ini. Kebanyakan dari korban
tersebut ditemukan dengan luka robek di perut akibat cakaran dari
antler.
10. Anak kucing
Mungkin ada banyak orang
yang tidak setuju apabila anak kucing dimasukan menjadi hewan lucu yang
berbahaya. Sebab, hewan-hewan lucu ini sudah lama menjadi sahabat
manusia. Sayangnya, 'positive thinking' pada hewan lucu ini bisa menjadi
bumerang bagi Anda di masa depan. Menurut beberapa penelitian, banyak anak-anak kucing yang membawa penyakit dari induk mereka.
Penyakit-penyakit yang
berasal dari parasit tersebut memang biasanya tidak berbahaya bagi
manusia sehat, tetapi efek yang berbeda akan muncul bagi penderita flu,
ibu hamil, pasien kemoterapi, atau ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Penyakit-penyakit
kucing itu bisa sangat berbahaya pada orang-orang tersebut. Tidak
jarang para korbannya sampai kehilangan nyawa akibat bersentuhan dengan
anak kucing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar