1. Aye-aye
Aye-aye (Daubentonia madagascariensis)
adalah satwa endemik Pulau Madagaskar yang merupakan primata noktural
alias aktif di malam hari. Sebagian besar, satwa ini ditemukan di hutan
pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (m dpl).
Satwa ini memiliki jari yang tipis dan panjang serta jari tengah yang
lebih panjang dibandingkan jari-jari lain. Jari tengah ini dipergunakan
untuk mencari dan mengambil larva dari rongga kayu. Tubuh aye-aye
berwarna coklat gelap atau hitam dan memiliki ekor lebat yang ukurannya
lebih panjang dari tubuhnya. Ia juga memiliki mata yang besar dan
telinga yang sensitif.
Masyarakat Madagaskar menganggap aye-aye sebagai hewan pembawa
pertanda buruk sehingga sering memburunya. Aye-aye merupakan
satu-satunya anggota yang masih ada dari genus Daubentonia dan keluarga
Daubentoniidae.
2. Hiu Penjemur
Hiu penjemur (Cetorhinus maximus) ini merupakan spesies ikan
terbesar di dunia. Tak seperti ikan karnivora lain, hiu besar ini tak
mengunyah, hanya memasukkan plankton –plankton dengan memfilternya
melalui mulutnya yang besar.
Yang tidak yang tahu bila sebenarnya ikan ini tak bisa memasukkan
sesuatu seukuran bola volley ke dalam perutnya, terlebih memangsa
manusia. Hiu Penjemur ini bisa ditemukan di semua samudera di dunia,
terutama di perairan yang dingin.
3. Kelelawar Vampir
Kelelawar vampir (Desmodontinae) memanglah hewan penghisap
darah. Wajahnya menakutkan, hidup di gua gelap, terbang malam hari, dan
kadang bergelantungan di pepohonan. Namun, sekali waktu Anda perlu
melupakan hal-hal mengerikan tersebut, karena sebenarnya kelelawar ini
mempunyai beberapa keunikan.
Meski makanan utama mereka memang darah, namun amat jarang menghisap
darah manusia, atau bahkan mungkin tak pernah sekalipun sepanjang
hidupnya. Mereka lebih suka menghisap darah hewan peliharaan seperti
sapi, kerbau, kambing, atau burung. Hewan ini menghuni kawasan tropis
dan subtropis yang lembab di Amerika Tengah hingga Amerika Selatan.
4. Burung Bangkai
Burung bangkai sering dianggap jelmaan setan. Bukan hanya karena
wujudnya yang menakutkan – sayap lebar dan kepala botak – tapi juga
kebiasannya yang hanya muncul saat ada bangkai tergeletak.
Namun sebenarnya, burung ini sama sekali tidak berbahaya. Mereka
memang punya paruh lancip dan kuku-kuku yang tajam, namun keduanya tidak
mereka gunakan untuk membunuh mangsanya, melainkan untuk merobek
bangkai. Burung yang dalam Bahasa Inggris disebut Vulture ini tidak terdapat di Benua Australia dan Antartika.
5. Laba-laba Goliath
Sesuai namanya, laba-laba goliath “pemakan burung” atau Goliath birdeater (Theraphosa blondi)
merupakan laba-laba raksasa yang hidup di hutan hujan kawasan Amerika
Selatan. Julukan “pemakan burung” disematkan karena saat pertama kali
ditemukan oleh ilmuwan ia sedang melahap burung kolibri yang sudah mati.
Meski begitu, makanan laba-laba ini bukan burung, melainkan serangga
yang lebih kecil.
Meski penampilannya menakutkan – berukuran besar, gigi taring yang
runcing, dan tubuh yang ditumbuhi bulu-bulu tipis dan jarang – namun
laba-laba raksasa ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia. Memang,
dia memiliki bisa, namun tak ‘seberbahaya’ bisa yang dimiliki tawon.
Hewan ini hidup di hutan hujan dataran tinggi Suriname, Guyana,
Guyana Perancis, Brasil bagian utara dan Venezuela bagian selatan.
6. Buaya Gharial
Gharial benar-benar mirip buaya dalam segala aspek, kecuali
moncongnya yang panjang lancip. Penampilannya yang mirip buaya inilah
yang membuatnya dianggap sebagai pemakan manusia dan ditakuti setiap
kemunculannya.
Namun, faktanya, rahangnya yang tipis itu sangat ‘rapuh’ dan takkan
mampu mengunyah hewan-hewan berukuran besar. Sehingga, makanannya adalah
katak, ikan, atau bahkan serangga. Jika bertemu manusia, Gharial akan
selalu menghindar dan menjauh.
Gharial hidup di sungai-sungai di India, Pakistan, Myanmar, hingga Bhutan, dan Nepal.
7. Laba-laba Arrachnida Raksasa
Meski sering dianggap sebagai laba-laba unta (camel spider) atau bahkan kalajengking angina (wind spider), hewan ini sama sekali bukan laba-laba atau kalajengking. Inilah Solifugae.
Mereka bisa tumbuh hingga berukuran beberapa centimeter dan mampu
berlari hingga 16 km per jam. Banyak Tentara Amerika yang bertugas di
gurun-gurun di Timur Tengah bertemu dengan hewan yang mereka percaya
suka memakan daging manusia. Cerita yang tidak benar tentu saja.
Padahal, satwa ini justru bagus untuk mengendalikan hama, karena
kesukaannya memakan serangga.
Solifugae ini bisa ditemukan di daerah bergurun atau tandus di hampir semua benua kecuali Australia dan Antartika.
8. Ular Susu
Bagi yang takut ular, ular susu atau milksnake (Lampropeltis Triangulum)
tentulah menakutkan, karena seringkali dianggap sebagai ular karang
yang amat beracun. Sebenarnya, warna di sekujur tubuhnya itu merupakan
wujud kamuflase untuk menjauhkan dari para predator.
Realitanya, ular ini tidak berbahaya dan bahkan takkan bereaksi jika
kita pegang. Tapi pastikan bahwa yang kita pegang itu adalah milksnake, bukan coral snake (ular karang) yang beracun.
Para pengamat ular sudah membuat satu kalimat yang mudah kita ingat “Red next to black is a friend of Jack; red next to yellow will kill a fellow” yang kurang lebih berarti jika warna merahnya bersambung dengan warna hitam, maka itulah milksnake, namun jika warna merahnya tersambung dengan warna kuning, itulah coral snake yang berbahaya.
Hewan ini tersebar secara luas di benua Amerika, mulai dari bagian
selatan Kanada di Amerika Utara hingga Venezuela di Amerika Selatan.
9. Kaki Seribu Raksasa
Inilah salah satu hewan yang wujudnya juga menakutkan. Apalagi
berukuran raksasa, sebagai salah satu kaki seribu terbesar di dunia.
Kaki seribu dari Afrika (Archispirostreptus gigas) ini berwana
hitam legam dengan panjang hingga 40 cm, mempunyai hampir 250 kaki, dan
mampu hidup hingga 10 tahun. Meski menyeramkan, namun kaki seribu ini
sama sekali tidak berbahaya.
Hewan ini dapat ditemukan di benua Afrika bagian timur seperti
Mozambique dan Kenya. Habitatanya adalah hutan dataran rendah dan bahkan
di pesisir pantai yang jarang pohon.
10. Pari Manta
Ikan pari yang ini, tidak seperti ikan pari yang Anda bayangkan.
Apalagi, jika Anda menganggapnya hewan yang beracun dan mematikan,
sehingga menyebabkan seorang biologist dan pembawa acara wildlife kenamaan dunia, yang berasal dari Australia, meninggal karena sengatannya.
Sosok pari ini selalu dicari oleh para pehobi scuba diving, untuk dinikmati atau bahkan diabadikan keindahannya. Ikan pari hantu, atau biasa dikenal dengan pari manta, nama ikannya.
Pari manta merupakan salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia.
Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai 6 –
8 meter. Bobot terberatnya yang pernah diukur mencapai tiga ton. Pari
manta juga bukan merupakan pari yang beracun, ekornya tidak mempunyai
sengat seperti kebanyakan ikan pari lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar