1. Moa
Kepunahan makhluk hidup mungkin adalah sebuah takdir yang pasti (bahkan
untuk manusia di masa yang akan datang). Sekitar 99,9% makhluk hidup
yang pernah ada di dunia ini sebenarnya sudah punah lho. Namun beda
kasusnya jika kepunahan itu disebabkan ulah manusia. Misalnya burung moa
ini. Moa adalah burung raksasa yang tak bisa terbang yang dulunya hidup
di wilayah Selandia Baru. Sayangnya sejak kedatangan suku Maori tiba di
Selandia Baru sekitar 1300an, burung ini terus diburu dan hanya
membutuhkan 100 tahun hingga burung ini akhirnya punah sama sekali.
Berikut ini gambar yang membandingkan ukuran moa dengan manusia.
2. Great Aux
Great Aux atau disebut juga Penguin adalah burung yang endemik di
wilayah Inggris, namun dinyatakan punah pada 1884 akibat diburu oleh
manusia. Uniknya, setelah punahnya burung ini, ditemukan burung yang
memiliki ciri-ciri serupa oleh para penjelajah di Kutub Selatan (namun
berkerabat jauh). Dan burung baru itupun dinamai “Penguin”.
Hmm...seakan-akan burung Great Aux ini bisa bereinkarnasi ya.
3. Tasmanian tiger
Hewan bernama latin Thylacine ini dijuluki Tasmanian tiger dan
Tasmanian wolf oleh para pendatang Eropa yang juga menyebabkan kepunahan
mereka. Diburu karena dianggap sebagai penganggu hewan ternak (karena
mereka bersifat karnivora), hewan yang hanya bisa ditemui di Pulau
Tasmania, selatan Australia ini akhirnya benar-benar lenyap dari muka
bumi pada 1936.
4. Quagga
Begitu liat gambarnya pasti kita langsung bilang “Wow”. Nggak nyangka
kan hewan seunik ini pernah hidup di bumi kita. Hewan dengan nama latin Equus quagga
ini sekilas mirip campuran kuda dan zebra, namun sebenarnya quagga
adalah spesies yang berbeda. Quagga hanya hidup di selatan Afrika dan
punah akibat diburu manusia. Quagga terakhir yang hidup di alam bebas
mati ditembak pada 1870 dan quagga terakhir yang pernah dilihat manusia
mati di kebun binatang Amsterdam pada 12 Agustus 1883.
5. Pyrenian ibex
Hewan bertanduk ini awalnya hidup dengan jumlah melimpah di Pegunungan
Pyreness, Perancis. Namun akhirnya karena terus terdesak oleh manusia,
dengan “perlahan namun pasti” hewan ini akhirnya menemui kepunahan. Pada
2000, pyrenian ibex terakhir di muka bumi yang dinamakan “Celia” mati
dan uniknya, Celia berhasil dikloning oleh para ilmuwan, hanya untuk
punah kedua kalinya. Tujuh menit setelah dilahirkan, kloning Celia
akhirnya mati karena kegagalan pernapasan.
6. Harimau bali dan harimau jawa
Wah, kita selayaknya “bangga” sebab tak hanya satu, tapi dua sekaligus
spesies harimau di Indonesia punah dalam kurun waktu 1 abad terakhir.
Harimau jawa terakhir terbunuh pada 1984, sedangkan harimau bali sudah
punah lebih awal, yaitu sejak 1930. Uniknya, kenangan tentang harimau
bali kini masih dilestarikan oleh penduduk Bali lewat tari barong.
7. Beruang Grizzly Mexico
Beruang grizzly asli Mexico ini punah akibat diburu oleh para peternak
gara-gara beruang ini kerap memangsa ternak mereka. Jadi heran,
sebenarnya beruang ini yang menganggu manusia atau manusia yang
menganggunya dengan memasuki habitat mereka? Satu-satunya spesies
beruang yang hidup di Amerika Tengah ini akhirnya punah pada 1964.
8. Black Rhino
Badak hitam yang endemik di Kamerun, Afrika ini sudah dinyatakan punah
sejak 2011 gara-gara perburuan liar, walaupun hewan ini sudah berstatus
dilindungi sejak 1930. Wah, jangan sampai deh hal ini terjadi pada badak
bercula satu milik kita!
9. Dodo
Hewan bernama latin Raphus cucullatus ini mungkin adalah hewan
punah yang paling terkenal di dunia. Burung yang tak mampu terbang ini
awalnya adalah spesies endemik di Pulau Mauritius. Namun para pelaut
Eropa yang tak tahu diri itu membantai habis populasi burung dodo ini
sebagai sumber makanan hingga akhirnya benar-benar punah pada
pertengahan abad ke-17. Kini kita hanya bisa mengenal hewan ini lewat
gambar saja.
10. Baiji
Kepunahan lumba-lumba ini mungkin adalah kisah paling tragis yang mesti
kita ceritakan pada anak cucu kita. Dikenal sebagai lumba-lumba air
tawar yang sangat langka di dunia ini, baiji akhirnya punah, justru
karena kemajuan ekonomi yang dirasakan penduduk Cina. Hewan yang endemik
di Sungai Yangtze ini terdesak oleh polusi dan industrialisasi hingga
akhirnya dinyatakan punah pada 2006, walaupun sudah banyak dilakukan
usaha untuk menyelamatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar