1.Cacing
Cacing biasanya muncul di sela-sela keramik atau dari lubang saluran air.
Cacing
tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang
dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32.
Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga
tubuhnya lebih kecil.Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa
menyamai atau melebihi jenis lain.
2.Kelabang / Lipan
Kelabang atau lipan biasanya muncul dari sela-sela keramik atau dari lubang saluran air.
Kelabang
atau Lipan merupakan hewan arthropoda yang tergolong dari kelas
Chilopoda dan upafilum Myriapoda. Kelabang adalah hewan metameric yang
memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan
yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal.
3.Kecoa
Kecoa tiba-tiba sudah ada di belakang pintu wc atau muncul dari lubang saluran air.
Kecoa
atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri
dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh
belahan bumi, kecuali di wilayah kutub. Kecoa sering dianggap sebagai
hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa
yang termasuk dalam kategori ini.
4.Lintah
Di daerah pinggiran kota, biasanya ditemukan lintah yang lengket di dinding kamar mandi.
Lintah
dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas
Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar,
dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki
klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin
ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama
dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.
Lintah
dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada
habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet
sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon (di luar air). Semua
spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat
makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau
larva serangga.
5.Kodok
Kodok
sering ngumpet di belakang pintu, atau tiba-tiba muncul dari lubang
saluran air. Kodok dan katak adalah hewan amfibia yang paling dikenal
orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena
bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan
tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau
takut yang tidak beralasan terhadap kodok.
6. Cecak
Cecak
biasanya dilihat di dinding dan di dekat balon lampu yang menyala
ketika sedang berburu nyamuk. Jenis hewan reptil ini biasanya berwarna
abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.
Sesungguhnya keberadaan cecak tidak mengganggu karena justru memakan
nyamuk. Tapi ada beberapa orang yang merasa geli apalagi ketika
posisinya tepat berada di atas kepala.
7. Tokek
Tokek
sering bikin kaget ketika tiba-tiba dia bersuara. Biasanya cecak besar
ini suka ngumpet di pojokan dinding. Ada banyak jenis tokek, namun
istilah tokek secara sempit biasa dipadankan bagi anggota marga Gekko,
suku Gekkonidae. Sedangkan tokek dalam bahasa awam umumnya merujuk
kepada tokek rumah (gekko gecko).
8. Tikus
Tikus bisa muncul dari mana saja. Tapi
dia akan langsung lari ketika bertemu manusia… tetep aja bikin kaget dan
jijik. Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies
tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus
got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan
merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga
merupakan hewan peliharaan yang populer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar