Rafting atau arung jeram konon ditemukan oleh orang yang berasal dari benua Amerika, namun ada juga yang menyebutkan jika sejarah olahraga arung jeram tersebut berasal dari Eropa. Lepas dari benar tidaknya berita tersebut, yang jelas jenis olahraga ekstrim ini terlahir karena kebutuhan. Awalnya fungsi olahraga arung jeram ini untuk penyelamatan diri sekaligus menyerang orang, layaknya pada era Perang Dunia II. Dahulu, warga Amerika merancang perahu dengan bentuk keranjang yang digunakan untuk sarana perang yang disebut dengan basket boat.
Di Negara kita, sejarah olahraga arung jeram sebetulnya sudah ada dari dulu, tengok saja masyarakat tradisional yang memiliki rumah di tepian sungai dengan arus besar. Orang-orang tersebut telah lama menggunakan rakit dari bamboo yang digunakan untuk alat angkutan menyeberang sungai atau mengarungi sungai. Maksud dari mengarungi ini adalah menjelajahi sungai mulai dari hulu atau kampong mereka ke pemukiman yang lebih besar untuk mencari makanan atau berburu hewan
12. Street Luging
Street Luge merupakan olahraga yang sangat menantang andrenalin, olahraga ini sangat terkenal di berbagai Negara. Street Luge adalah permainan yang menggunakan papan yang berbentuk skateboarding tetapi berbeda strukturnya.
Biasanya papan street luge memiliki panjang 49 inci dengan lebar 12 inci yang menyesuaikan pada tubuh pemain ataupun ketetapan dari organisasi. Papan ini mempunyai 4 roda sama seperti skateboarding, ukuran roda antara 2.75 dan 3.5 inci [70 dan 90 milimeter] yang biasanya terbuat dari bahan karet yang lembut namun padat.
Biasanya para pemain, memainkan ini dengan cara merebahkan badan di atas papan, dan meluncur di trek menurun yang sangat menantang. Karena treknya pun tidak hanya lurus kedepan, tetapi berkelak-kelok. Biasanya pemain menggerakan tubuhnya untuk mengatur arah untuk dapat melewati trek.
Kelengkapan safety gear para pemain yang wajib dipakai adapun yang harus dipakai adalah helm Hard-shell, tali dagu, pelindung wajah dan kaca mata, sarung tangan berkulit tebal, sepatu, dan yang lebih penting lagi adalah baju balap yang terbuat dari kulit tebal.
Street Luge lahir di Southern California sebagai ke-isengan dari permainan skateboard, hampir sama juga dengan longboard. Street luge biasanya diperlombakan untuk mengadu kecepatan saat meluncur, biasanya kecepatannya hingga 70 mil/jam [115 km/jam]. Dan biasanya panjang track yang diperlombakan dari 1 – 1.5 km.
Olahraga yang sudah dikenal mendunia ini pada awalnya bisa mendunia karena dengan dibikinnya event di Signal Hill, California, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Skateboard Amerika Serikat. Dari sini para pemain Skateboard mulai mencobanya, dan menurut pecinta skateboard olahraga ini sangat menantang dan lama-lama berkembang karena banyak orang yang ingin mencobanya sehingga sekarang olahraga ini telah mendunia
11. Selancar
Olahraga selancar air atau surfing adalah olahraga yang tumbuh dan mulai berkembang di Amerika, sekitar tahun 1960-an tepatnyan di Hawaii. Karena daerah tersebut memiliki ombak yang pecah serta bertahap yang sangat cocok digunakan untuk olahraga selancar air (surfing) ini. Penyebaran olahraga selancar air ini dimulai dan dapat dirasakan di penjuru dunia sekitar tahun 1964 tanpa kecuali di Asia. Karena pesatnya penyebaran dan perkembangan olahraga ini, maka para peminat atau pelaku olahraga ini, atau yang lebih dikenal dengan sebutan surfer membuat sebuah asosiasi yang berskala internasional dengan nama ISA (International Surfing Association) yang berpusat di California, yang sampai saat ini sudah memiliki anggota lebih dari 70 negara.
10. Menunggangi banteng
Rodeo, pertunjukan menunggangi banteng liar dan menjinakkan kuda liar merupakan salah satu olah raga paling berbahaya di dunia. Namun risiko kecelakaan bisa dihindari jika pertunjukan ini dikelola dengan baik.
Pada acara tahunan Houston Livestock Show and Rodeo, pameran ternak dan rodeo terbesar di dunia, keselamatan merupakan perhatian utama.Selama rodeo yang berlangsung tiga minggu itu, baik para penunggang maupun hewan-hewannya bisa mengandalkan tim ahli medis.Di dalam stadion itu terdapat klinik untuk melayani mereka.
Tim medis itu termasuk beberapa dokter serta terapis-terapis medis yang punya izin praktik, yaitu terapis pijat, pelatih atletik, dan teknisi radiologi, semuanya di bawah pengawasan Dr. Kelly Larkin. Ia memaparkan, “Kami memberi semua layanan medis dasar bagi para koboi. Kami memberi obat-obatan pencegah infeksi sebelumnya, dan kemudian melakukan penanganan medis lebih lanjut kalau mereka cedera".Layanan pencegahan terutama dilakukan dengan membalut anggota-anggota tubuh dan bagian-bagian tubuh yang sebelumnya mengalami cedera.
9. Ski salju
Ski
adalah olahraga salju yang pemainnya menyusuri salju menggunakan dua
papan ski yang dipasang di kaki dan tongkat yang dipegang dengan tangan
untuk membantu keseimbangan kita.
Permainan ski populer sebagai olahraga rekreasi, namun ada pula
pemain-pemain profesional yang berkompetisi dalam kejuaraan-kejuaraan
internasional misalnya Olimpiade musim dingin.
8. Bungee Jumping
Lompat
bungee (bungee jumping) adalah sebuah aktivitas di mana seseorang
melompat dari sebuah tempat tinggi (biasanya beberapa ratus kaki/meter)
dengan satu ujung dari tali elastis
yang ditempel di badan atau pergelangan kaki dan ujung talinya satunya
terikat ke titik lompatan. Ketika seseorang melompat, tali tersebut
tersebut akan melar setelah mengambil energi dari lompatan, dan peloncat
akan terlontar balik ketika tali tersebut memendek. Peloncat akan
berosilasi naik dan turun sampai energi dari loncatan habis.
Kata
bungee (dibaca banji) pertama kali digunakan pada tahun 1930 dan
merupakan nama dari penghapus karet.Pada awal 1950-an David Attenborough
dan seorang pekerja film BBC telah membawa kembali potongan "penyelam
tanah" Pulau Pantekosta di Vanuatu,
orang muda yang melompat dari "platform" kayu yang tinggi dengan "vine"
terikat ke pergelangan kaki mereka sebagai pengetesan keberanian. Film
ini menginspirasikan Chris Baker dari Bristol, Inggris untuk menggunakan
tali elastis. Lompat bungee modern pertama dilakukan pada 1 April 1979
dari Jembatan Suspensi Clifton setinggi 250 kaki di Bristol dan
dilakukan oleh 4 anggota Dangerous Sports Club.
Para pelompat, dipimpin oleh David Kirke ditahan tidak lama kemudian,
namun tetap melompat di AS dari Golden Gate dan jembatan Royal Gorge,
menyebarkan konsep ini ke seluruh dunia. Pada 1982 ada pelompatan yang
dilakukan dari "crane" bergerak dan balon air panas.
7. Skydiving
Terjun payung adalah aktivitas yang melibatkan terjun dari sebuah pesawat terbang menggunakan parasut yang dapat dibentangkan.
Sejarah
awal terjun payung tidak jelas. Diketahui Andre-Jacques Garnerin
membuat lompatan parasut dari balon udara panas pada tahun 1797.
Pertandingan awal dapat dilacak pada tahun 1930-an, dan menjadi olahraga
internasional pada tahun 1951.
Sekarang terjun payung dilakukan sebagai aktivitas rekreasional dan olahraga kompetitif.
6. Scuba/Deep Sea Diving
Diving adalah suatu olahraga sekaligus kegiatan rekreasi yang sedang populer saat ini. Seiring dengan banyaknya media exposure atas keindahan alam bawah laut Indonesia, semakin banyak pula yang menekuni diving sebagai hobi. Kali ini Jelajah akan mengulas mengenai asal muasal dan perkembangan diving di Indonesia menurut narasumber terpercaya, Beliau adalah Rendra Hertiadhi, seorang diver profesional sekaligus anggota dari Global Underwater Explorers.
Menurut penyelam yang lebih akrab disapa Ronny ini, olahraga menyelam masuk ke Indonesia melalui militer. Diving dibawa ke Indonesia oleh tentara kita sejak masa Perang Dunia II. Pada tahun 1960-an, TNI mulai memiliki Komando Pasukan Katak dimana menyelam termasuk ke dalam latihannya. Kemudian pada tahun 1980-an, diving mulai merambah ke lahan sport dan rekreasi. Pada era ini kemudian lahir klub selam seperti POPAL (Persatuan Olahraga Perairan Angkatan Laut). Diving sebagai recreational activity juga semakin populer dengan semakin banyaknya penyelam yang terus mengeksplorasi situs-situs selam di Indonesia. Kemudian pada periode 1980-an, training agency untuk diving dari luar negeri seperti PADI dan NAUI mulai masuk, diikuti dengan aktifnya POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) sebagai wadah olahraga selam di Indonesia. Lepas dari periode ini, diving menjadi semakin populer dengan munculnya berbagai klub selam di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
5. Boxing
Tinju
adalah olahraga dan seni bela diri yang menampilkan dua orang
partisipan dengan berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan
menggunakan tinju mereka dalam rangkaian
pertandingan berinterval satu atau tiga menit yang disebut "ronde". Baik
dalam Olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petarung (disebut
petinju) menghindari pukulan lawan mereka sambil berupaya mendaratkan
pukulan mereka sendiri ke lawannya.
Nilai diberikan untuk pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan
pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan dada
mendapat nilai lebih.
Petinju
dengan nilai yang lebih tinggi setelah
sejumlah ronde yang direncanakan akan dinyatakan sebagai pemenang.
Kemenangan juga dapat dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat
bangkit sampai hitungan kesepuluh dari wasit (suatu Knockout atau KO)
atau jika lawan dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan (suatu
Technical Knockout atau TKO). Untuk keperluan rekor pertandingan, TKO
dihitung sebagai KO.
Kata
Tinju adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism".
Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata
yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang
berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia, kalau
terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan
terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam
mitologi, bapak dan Boxing adalah Poliux, saudara kembar dari Castor,
putera legendaris dari Jupiter dan Leda.Pertandingan tinju yang pertama
tercatat dalam sejarah adalah antara lain melawan Abel. Kitab mahabrata
juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju, hal mana mendahului
pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi,
dan Mesir. Petinju terkenal pertama berkebangsaan Yunani bernama
Theagenes dari Thaos yang menjadi juara Olympic Games 450 Masehi. Ia
melakukan pertandingan sebanyak 1.406 kali dengan menggunakan cetus
sarung tinju yang terbuat dari besi.
Kebanyakan dari lawan-lawan itu
tewas ketika bertarung melawannya. Meskipun boxing terkenal berabad-abad
lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun seorang Inggris yang
bernama James Ping adalah James Broughton, juara britania, yang juga
merupakan orang pertama yang menggunakan sarung tinju. Peraturan dan
sarung tinju ini di perkenalkan pada tanggal 10 Agustus 1973.
4. Base Jumping
Olahraga yang satu ini menduduki posisi paling atas diantara olahraga
paling berbahaya di dunia. Dilaporkan bahwa terjadi 1 kematian untuk
setiap 2.317 lompatan. Sebenarnya olahraga ini hampir mirip dengan
terjun payung hanya saja waktu pendaratan yang jauh lebih singkat
sehingga meningkatkan resiko kegagalan dalam mengembangkan parasut saat
mendarat. Pada olahraga BASE Jumping, si atlet yang disebut Jumper
melemparkan diri dari salah satu struktur BASE. Kata BASE sendiri banyak
diartikan sebagai Building (gedung), Antena (antena), Span(Jembatan) dan Earth(Bumi)
yang mengacu pada tebing. Sebelum mendarat, parasut harus membentang
dengan sempurna agar pendaratannya bisa aman. Jika parasut tidak
membentang dengan sempurna atau gagal, maka resikonya adalah maut.
3. Motocross
Motocross adalah olahraga yang terdiri dari balap dalam kelompok-kelompok yang medan semua kendaraan seperti sepeda motor bersaing terhadap orang lain dalam rangkaian yang tertutup. Sirkuit terdiri dari medan yang mencakup lumpur, melompat, air, dan tanah. Awalnya, olahraga disebut berebut dan berkembang dari awal percobaan. Asal-usul motocross dapat ditelusuri semua jalan ke sembilan belas ratusan di Britania.
Motocross muncul dari cobaan awal siklus di Inggris yang ditentukan apakah pengendara tertentu memenuhi syarat untuk ras. Seiring waktu, sidang ketat penilaian ditinggalkan mendukung dari penuh pada balapan di mana pengendara lebih cepat memenangkan dan mencetak dihapuskan. Inggris penggemar balap berakhir lebih memilih cara baru ini bersaing dan, akhirnya, mode perlahan-lahan menyebar ke seluruh Eropa ini disebut motocross setelah kata-kata Perancis untuk ‘sepeda motor’ dan ‘cross country’.
2. Hang Gliding
Layang
Gantung atau Gantolle adalah salah satu olah raga angin.Dia merupakan
olah raga rekreasi atau kompetitif yang berhubungan dekat dengan
gliding, tetapi menggunakan pesawat yang lebih sederhana yang kadangkala
hanya terdiri dari sayap kain yang berangka-metal, dengan pilot berada
di sebuah harness
yang menggantung dari kerangka sayap dan melakukan kontrol dengan
menggerakan badan terhadap rangka yang berbentuk segitiga yang juga
menempel di kerangka utama.Eksperimen
awal dengan penerbangan gliding dilakukan pada akhir abad ke-19 oleh
pioneer seperti Otto Lilienthal. Pesawat ini sekarang ini dikenal
sebagai hang glider.
Sejarah Layang Gantung
Layang
gantung atau Gantole dapat ditelusuri kembali ke masa Ibnu Firnas
adalah manusia yang telah terlebih dahulu melakukannya dengan melakukan
terbang di udara dialah orang yang pertama kali terbang di udara sebelum
Leonardo da Vinci,
yang membuat sketsa tentang keinginannya untuk penerbangan manusia.
Melalui fakta dan fiksi, penerbangan telah memainkan peran utama dalam
mimpi manusia untuk melayang bersama dengan burung.
Pada
tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, Ibnu Firnas
memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita
di Cordoba dengan menggunakan semacam sayap dari jubah yang disangga
kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di udara
dan memperlambat jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera
ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal
sebagai parasut pertama di dunia.
Keberhasilannya itu tak lantas membuatnya berpuas diri. Dia kembali
melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan konsep serta teori
yang ia adopsi dari gejala-gejala alam yang kerap diperhatikannya.
Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuah mesin terbang
merupakan cikal-bakal layang gantung yang mampu membawa manusia.
Setelah versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang
orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di
Jabal Al-‘Arus (Mount of the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba.
Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu terbilang
sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu
Firnas terhempas ke tanah bersama layang gantung buatannya. Dia pun
mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang
membuat Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.
Kecelakaan itu terjadi karena Ibnu Firnas lalai memperhatikan bagaimana burung
menggunakan ekor mereka untuk mendarat. Dia pun lupa untuk menambahkan
ekor pada model layang gantung buatannya. Kelalaiannya inilah yang
mengakibatkan dia gagal mendaratkan layang gantung ciptaannya dengan
sempurna.
Namun
usaha Ibnu Firnas bukan usaha ilmuwan Muslim terakhir. Pada tanun
1630-1632 M, Hezarfen Ahmad Celebi di Turki berhasil menyeberangi Selat
Bospurus di Istanbul. Ahmad melompat dari menara Galata yang tingginya
55 meter dan berhasil terbang dengan layang gantungnya kira-kira sejauh 3
km serta mendarat dengan selamat.
Usaha
meraih teknologi aeronautika ini sejalan dengan tantangan Allah di
dalam firman-Nya: "Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup
melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan".(QS. ar-Rahman (55):33).
Dari saat penerbangan nahas Icarus ke zaman pionir olahraga seperti
Otto Lilienthal, Octave Chanute dan John Montgomery, manusia telah
mencoba melakukan terbang bebas di hampir setiap fase sejarah modern.
Saat Wright Bersaudara
menciptakan penemuan mereka untuk penerbangan bermesin, mereka mengasah
keterampilan terbang mereka dalam "gantolle". Setelah penerbangan
bersejarah mereka di Kitty Hawk, seluruh dunia menjadi semakin tertarik
pada pengembangan teknologi penerbangan bermesin, meninggalkan gantole
untuk generasi berikutnya.
Gantole tidak muncul lagi sampai tahun 1960-an, sampai penelitian Dr.
Francis Rogallo dengan "Sayap Rogallo" dalam sebuah proyek NASA untuk
sistem pemulihan untuk pesawat ruang angkasa. Sedikit yang disadari
Francis bahwa desainnya akan memulai kelahiran kembali gantole pada awal
tahun 1970-an.
Di zaman modern gantole menggabungkan teknologi modern, desain
teknologi tinggi dan peralatan elektronik. Gantole-gantole zaman
sekarang harus lolos dari tes "beban" dan disertifikasi untuk kelaikan
udaranya. Pilot-pilotnya terbang dengan altimeter, variometers, parasut
cadangan dan bahkan komputer penerbangan onboard. Terbang sejauh 100
sampai 200 kilometer bukanlah hal yang tidak biasa. Manfred Ruhmer dari
Austria memecahkan rekor dunia untuk terbang sejauh 700,6 kilometer pada
tahun 2001.
1. Rock Climbing
Panjat Tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.
Pada perkembangannya kegiatan panjat tebing berevolusi menjadi berbagai dimensi kegiatan: olahraga yang mengejar prestasi, petualangan yang mengejar kepuasan pribadi, dan sebagai kegiatan profesi untuk mencari nafkah yaitu Kerja pada Ketinggian.
Sejarah Panjat Tebing Indonesia
Pada sekitar tahun 1960, perkembangan panjat tebing di Indonesia dimulai, dimana Tebing 48 di Citatah, Bandung. mulai dipakai sebagai ajang latihan oleh pasukan TNI AD. Tahun 1976, merupakan awal mula panjat tebing modern di Indonesia dimulai, yaitu ketika Harry Suliztiarto mulai berlatih memanjat di Citatah, Bandung dan diteruskan dengan mendirikan SKYGERS ''Amateur Rock Climbing Group'' bersama tiga orang rekannya, Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R, yang pada tahun 1977.Tahun 1979, Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta. yang merupakan upaya mempublikasikan olahraga panjat tebing di Indonesia. Skygers mengadakan Sekolah Panjat Tebing yang pertama pada tahun 1981.
Tahun 1980, Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat. Untuk pertama kalinya dipanjat oleh team ITB, dan masih pada tahun yang sama Wanadri menjadi team Indonesia pertama yang melakukan ekspedisi ke Cartenzs ''Pyramide'', mereka gagal sampai puncak, namun berhasil di Puncak Jaya dan Cartenzs Timur.
Tahun 1982, terjadi tragedi dengan merenggut korban tewas pertama panjat tebing Indonesia adalah Ahmad, salah satu pemanjat asal Bandung, tragedi terjadi ketika melakukan pemanjatan pada Tebing 48 di Citatah.
Pada tahun 1984, Skygers dan Gabungan Anak Petualang memanjat Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur serta Tebing Ulu Watu di Bali.
Tahun 1985, Tebing Sorelo, Lahat, Sumatra Selatan. dipanjat oleh Team Ekspedisi Anak Nakal.
Pada tahun 1986, Kelompok Gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di Sulawesi Selatan, Lalu Kelompok Unit Kenal Lingkungan Universitas Padjajaran memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur, Team Jayagiri merampungkan Dinding Ponot di Bendungan, Si Gura-gura, Sumatra Utara. Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berhasil dengan menciptakan lintasan baru. Sebagai catatan, bahwa kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, kompetisi dilaksanakan pada tebing alam dan sempat ditayangkan oleh Televisi Republik Indonesia.
Tercatat pada tahun 1987, Ekspedisi Wanadri yang menyelesaikan pemanjatan di Tebing Unta di Kalimantan Barat, Kelompok Trupala memanjat Tebing Gajah di Jawa Tengah dan Skygers memanjat Tebing Sepikul di Jawa Timur. Pada tahun ini pula lomba panjat tebing di Indonesia yang pertama dilaksanakan, yaitu di Tebing Pantai Jimbaran, Bali.
Tahun 1988, Kantor Menpora bekerjasama dengan Kedutaan Besar Perancis mengundang empat pemanjat mereka untuk memeperkenalkan dinding panjat serta memberikan kursus pemanjatan. Pada akhir acara, terbentuk Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia(FPTGI), yang diketuai oleh Harry Suliztiarto. Pada tahun yang sama Aranyacala Trisakti mengadakan ekspedisi panjat tebing, pada Tower III, Tebing Parang, Jawa Barat. yang dipanjat oleh kelompok yang kesemua anggotanya putri. Kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor. Sandy Febryanto (Alm) dan Djati Pranoto melakukan panjat kebut yang pertama dilakukan di Indonesia, di Tower I Tebing Parang, yang mana merupakan pemanjat tebing besar pertama yang dilakukan tanpa menggunakan alat pengaman, waktu yang diperlukan adalah empat jam.
Pada tahun ini(1988), Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing memerlukan waktu lima hari pemanjatan dan menjadi penyebab kagagalan untuk memenuhi target dua hari pemanjatan di Dinding Utara Eiger, Alpen, Perancis. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru pada dinding yang sama. Keberangkatan Sandy Febriyanto dan Djati Pranoto ke Yosemite, AS. untuk memanjat Half Dome guna memecahkan rekor Speed Climbing, pada tahun 1988, dan mengalami kegagalan pula di El Capitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar